The Moon That Embraces The Sun episode 6





episode 6 : Lee Hwon sedih amat sangat mendengar kematian Yeon Woo. Saat Hyung Sun menyampaikan berita sedih itu ia sampai berjalan terhuyung-huyung. Tapi lagi-lagi ia tidak di perbolehkan keluar dari istana timur, tempat tinggal Seja Jeoha.
LH : Lepaskan...masih ada yang ingin aku katakan padanya....lepaskannnnnnnn...
Tapi apa daya ia tak sanggup melawan para pengawal.






Yang Myung datang saat peti jenazah Yeon Woo sudah di masukkan ke liang kubur, sama iapun begitu sedih melihat orang yang ia cintai pergi dari dunia fana ini. 
Di rumah menteri Yoon, ia mengatakan pada Bo Kyung untuk bersiap menjadi bin gung mama yang baru. Istrinya bertanya apakah Yeon Woo meninggal sehingga posisi putri mahkota di persiapkan untuk Bo Kyung.




Tanpa bisa melihat mayat Yeon Woo, kesedihan Lee Hwon terasa amat sangat.
Yang myung datang.
LH : Apa Hyungnim sempat melihatnya?
Seja joha belum tahu kalau kakaknya datang karena kesedihan yang serupa dengannya.


Yang Myung gun dengan kesedihannya marah besar pada Lee Hwon. 
YM : Dia satu-satunya untukku di dunia ini. Tapi aku merelakannya untuk jeoha tapi mengapa jeoha bahkan tidak bisa melindunginya. Ini salah jeoha hingga ia meninggal!!
Lee Hwon kaget mendengar ekspresi kemarahan kakaknya.
Tapi Yang myung terus saja mempersalahkan Lee Hwon.
LH : Hyungnim!!!!
Lee Hwon juga marah, tapi Yang Myung terus saja bilang kalau Yeon Woo meninggal karena Lee Hwon.
Ia pergi, dalam hati ia berkata di kehidupan kelak Yeon Woo harus jadi miliknya.




Daebin mama si ibu suri sangat puas dengan kerja ahli nujum kepercayaannya Jang Nok Young. Tapi shaman Nok Young bilang karena telah menggunakan kekuatannya untuk membunuh orang dan itu merupakan tabu jadi ia minta ijin untuk menepi ke gunung, mengembalikan kekuatannya. Padahal bukan itu tujuannya, ia punya maksud lain. Tujuan sebenarnya ialah untuk melindungi si bulan, yang dulu ia janjikan pada Ari.


Malam hari di kuburan Yeon Woo, ada yang enggali kuburannya. Yang menggali seorang pria tua dan ada shaman Nok Young yang mengawasi keadaan.








Di dalam petinya Yeon Woo tersadar. Ia terbayang kenangan saat ia bersama Lee Hwon. Ia memanggil ibu, ayah dan Lee Hwon.
Saat tuan haegak (pendeta Tao) terus menggali ada yang datang, Seol!!


Paginya Yeon Woo sudah ada di tempat lain, bukan di peti mayatnya.
Janshil yang menungguinya, tapi Yeon Woo tidak dapat mengingat apapun. Ia amnesia.


Bahkan pada Seol pun ia tak ingat. Nok Young bilang kalau Yeon Woo ia temukan di jalan jadi ia tidak tahu identitas Yeon Woo. Karena Yeon Woo punya kekuatan magic yang hebat makanya Nok Young memungutnya dari jalanan. Nok Young bilang Yeon Woo hilang ingatan karena itu dari kekuatannya. Jadi mulai sekarang Yeon Woo harus melupakan masa lalu dan hidup sebagai seorang shaman.
Di istana Lee Hwon yang masih bersedih harus bersiap untuk pernikahannya. Di hadapan menteri Yoon ia bersikap seolah tak terjadi apapun.
Tapi di belakang ia tahu kalau menteri Yoon dan orang-orangnya berusaha terus untuk memperkuat pengaruh mereka.


Menteri Heo masih saja terpukul dengan kepergian Yeon Woo. Ia seolah melihat bayangan Yeon Woo yang sedang membaca. 
Tapi itu hanya bayangan. Yeom berusaha menabahkan ayahnya.
Tapi yang lebih sedih adalah nyonya Heo. Ia bahkan membawa pengemis ke rumah dan memberinya makan, ia kira itu adalah Yeon Woo. Huaa........sedihnyaaaaaaaaaaaaaa....... :(((
Sementara itu Yeon Woo, shaman Nok Young, Seol dan Janshil pergi ke tempat lain. Mereka di antarkan oleh tuan Haegak.




Yeon Woo senang senang saja pergi, ia bahkan menghibur Seol yang menangis.








Saat Yeon Woo pergi di kediaman menteri Yoon Bo Kyung sedang di dandani untuk hari pernikahannya.
Ibunya berusaha menguatkan Bo Kyung, meyakinkan anaknya kalau sejak awal posisi putri mahkota adalah miliknya, bukan menggantikan Yeon Woo yang telah mati. Dan jika sekarang ia telah menjadi bin gung mama maka tidak ada satupun yang dapat mengambilnya.




Lee Hwon, sang mempelai pria datang membawa ayam jantan dan menjalani ritual sebagai pengantin.
Sedang Minhwa masih saja ketakutan karena ia tahu Yeon Woo meninggal karena di bunuh, dan menurut ucapan ibu suri itu di lakukan agar ia bisa menikah dengan Yeom.





Sembari menunggu pengantin wanita datang, Lee Hwon terus saja mengingat Yeon Woo. Dan turunlah rintik-rintik hujan, ia menengadahkan tangannya, karena itu pertanda dari Yeon Woo.
Ia bahkan mengabaikan ucapan Hyung Sun yang bilang kalau putri mahkota sudah tiba dan seja jeoha di haruskan membuka tirai untuk istrinya. Ia terus saja menenadahkan tangan dan memandang ke langit.
8 tahun kemudian, kondisi yang sama saat titik hujan turun dari langit. Ada tangan yang juga menengadah.



Tangan yang sama, milik Lee Hwon. Tapi kini ia bukan lagi putra mahkota melankan sudah menjadi raja. Hyung Sun datang mengingatkan kalau paseban agung (rapat raja dan menteri, apa ya namanya yang aku tahu istilah di novel yah namanya paseban agung hahahahahhahaha) akan segera di mulai.
Karena cuaca yang cerah Lee Hwon mengusulkan untuk bermain golf saja. Sambil main golf Lee Hwon yang pintar sedang menyelidiki menteri-menterinya. Karena menteri-menterinya selalu saja tidak menyampaikan laporan-laporan yang berisi keluhan rakyat. 


Laporan-laporan itu di simpan di tempat yang berdebu. Lee Hwon sangat marah atas kelakuan menteri-menterinya (yang di bawah komando menteri Yoon).


Menteri Yoon dan para pengikutnya menyadari kalau sekarang jeonha (yang mulia) sudah dewasa dan makin pintar.
Ibu suri memanggil Lee Hwon dan jungjeon mama (ratu) Bo Kyung karena mereka belum juga mempunyai anak. Bagaimana mau punya anak, Lee Hwon sejak menikah sampai sekarang tidak pernah mau seruangan dengan ratunya. Lee Hwon beralasan karena ia sibuk dan kesehatannya tidak begitu bagus. Daebin mama marah karena Lee Hwon tidak mau menuruti nasehatnya agar jeonha libur dan menyerahkan urusan kerajaan pada mertuanya menteri Yoon. Ibu suri  memutuskan untuk tidak makan sampai jeonha mau menuruti kata-katanya. Bo Kyung meminta maaf dan bilang kalau semua adalah kelalaiannya.


Ibu Lee Hwon, jungjeon mama yang lama (sekarang harusnya jadi ibu suri ya dan neneknya Lee Hwon jadi nenek suri?) menasehati anaknya untuk mendengar nasehat nenek suri (baiklah kita panggil saja si nenek sihir ini jadi nenek suri ^^). Hyung Sun menyela pembicaraan ibu suri dan Lee Hwon karena di luar Bo Kyung sedang melancarkan aksinya. Ia menunduk di luar istana nenek suri, meminta nenek suri untuk tidak melaksanakan puasa-nya.
Lee Hwon datang dan menyuruh Bo Kyung berdiri, karena udara di luar sangat dingin. Ia bilang kalau ia akan membujuk halma-mama untuk tidak jadi puasa. Mendengar itu Bo Kyung mau berdiri tapi saat berdiri ia agak oleng untung Lee Hwon cepat menangkapnya. Melihat Bo Kyung ada di pelukan Lee Hwon para dayangd an kasim langsung mengalihkan pandangan mereka.
Lee Hwon mendekatkan wajahnya ke muka Bo Kyung..Bo Kyung berusaha melepaskan tangan Lee Hwon di pingganganya tapi tidak bisa...di telinga Bo Kyung Lee Hwon berbisik..
LH : Kau punya halma-mama di istana dan punya ayahmu di luar istana kalian bisa saja memperoleh apapun yang kalian inginkan tapi..kau tidak akan pernah mendapatkan hatiku!!
Selesai mengucapkan kalimat sadisnya Lee Hwon pergi begitu saja.
Tinggal Bo Kyung yang sedih dan menahan tangisnya.
Bo Kyung kesal bukan main karena di perlakukan seperti itu oleh Lee Hwon. Ia pergi ke kediamannya. Ia masih saja kesal tapi ada putri Minhwa yang datang jadi ia bersikap seolah tidak terjadi apapun dan tersenyummmmmmmm....
Minhwa kini telah enikah dengan Yeom.
Minhwa masih saja bersikap manja seperti dulu. Ia datang ke tempat suaminya sambil membawa kertas dari tabib tentang hari baik untuk ia dan suaminya. Di ruangannya Yeom sedang tiduran. Dengan gaya manja Minhwa menyampaikan maksudnya tapi..ternyata yang tidur bukan suaminya melainkan kakaknya pangeran Yang Myung :)))))
Karena kesal dengan oraboeninya Minhwa melemparkan sepatu kakaknya ke atap.
Tapi tenang sebagai seorang pengembara Yang Myung selalu punya sepatu cadangan :))))
Saat kembali pulang ke rumahnya Yang Myung di temani bayangan Yeon Woo. Yeon Woo bilang kalau Yang Myung harus terus melindungi yang mulia.
Di tempat kediama Yang Myung ternyata penuh dnegan para bangsawan yang hendak menyatakan dukungannya untuk Yang Myung. Jadi Yang mYung menghindar karena ia memang tak mengingankan tahta. (Yang datang itu para pendukung yang ingin Yang Myung mengambil alih tahta dari Lee Hwon).
Yang Myung bilang ini slah satu cara ia melindungi jeonha, seperti yang di inginkan oleh Yeon Woo.


Di istana jeonha lagi-lagi mendapat mimpi yang sama. Mimpi yang selalu menghantui tidurnya sejak 8 tahun belakangan ini, mimpi saat nenek dan kakaknya menyalahkan dirinya atas kematian Yeon Woo. 
Woon yang berjaga di sudut kamar tahu kalau Lee Hwon begitu menderita selama ini.
Lee Hwon mengajak Woon ke paviliunbulan, tempat Yeon Woo dulu. Ia menjelaskan kalau paviliun bulan adalah tempat favorit ayahnya dulu. Tempat ayahnya pergi bersama ibunya jika ingin sejenak melepaskan penat sebagai seorang raja.
Di penyebrangan ada shaman Nok Young, Janshil, Seol dan...gadis yang menutupi wajahnya dengan baju.
Gadis itu adalah Yeon Woo yang kini sudah dewasa dan jadi cantikkkkkkkkkkkkkk..........
Bersambung.............

Rating episode 6 naik lagi jadi 29,3 %

Hahhhhhhhhhhhhhhhhhh.....lama baru bisa recap lagi. Hiks! Episode ini selesai sudah liat akting young cast kecuali Yeon Woo. Huaaaaa...sedih pisah sama aktor dan aktris muda yang berbakat ini...moga nanti ga lama lagi bisa liat akting mereka lagi terutama Yeo Jin Goo sama Kim You Jung ^^
Ada hepinya juga karena ada Samdong a.k.a Kim Soo Hyun, ada Han Ga In juga yang cantikkkkkkkkkkkkkkk..banget di drama ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

:10 :11 :12 :13 :14 :15 :16 :17
:18 :19 :20 :21 :22 :23 :24 :25
:26 :27 :28 :29 :30 :31 :32 :33
:34 :35 :36 :37 :38 :39

Posting Komentar